Simak tiga opsi susunan gelandang yang bisa diterapkan Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, termasuk kuartet Persib sebagai alternatif kunci di lini tengah.
Tantangan Lini Tengah Menjelang Putaran 4
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menghadapi dilema dalam memilih kombinasi gelandang terbaik untuk putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sekalipun ia memanggil 7 gelandang dalam skuad 28 pemain, susunan optimal yang bisa menciptakan keseimbangan antara pertahanan dan serangan belum pasti. Liputan6
Dua laga krusial menanti: menghadapi Arab Saudi dan Irak yang dijadwalkan berlangsung di Jeddah. Setiap keputusan di lini tengah akan sangat menentukan naluri duel, kontrol bola, serta transisi menyerang-bertahan.
Opsi Formasi Lini Tengah yang Diusulkan
Berikut tiga alternatif kombinasi gelandang yang dapat dipertimbangkan Kluivert:
1. Duet Pelupessy – Haye + Gelandang Serang
Ini merupakan opsi paling konservatif dan seimbang.
- Joey Pelupessy sebagai gelandang bertahan utama: perannya adalah memutus aliran serangan lawan dan memberi ruang bagi lini depan.
- Thom Haye mengambil peran pengatur tempo: ia bisa mengalirkan bola dan memfasilitasi serangan.
- Di posisi nomor 10 atau gelandang serang, Ricky Kambuaya dapat diandalkan berkat kreativitas dan kemampuan umpan ke depan.
Kombinasi ini memberi stabilitas di belakang dan kreativitas di depan. Jika Pelupessy absen atau performanya menurun, Kluivert bisa mempertimbangkan skema tambahan.

2. Kuartet Persib di Tengah
Kluivert punya pilihan menarik dengan empat gelandang dari Persib Bandung: Thom Haye, Marc Klok, Beckham Putra, dan Eliano Reijnders.
- Haye dan Klok dapat dijadikan poros tengah.
- Beckham Putra dan Eliano bisa berperan sebagai gelandang serang atau sayap tengah, memecah pertahanan lawan.
Keuntungan utamanya: mereka sudah terbiasa bermain bersama di klub, sehingga chemistry di lapangan bisa lebih cepat muncul.
3. Opsi Rotasi: Nathan Tjoe-A-On
Meskipun belum menjadi starter reguler, Nathan Tjoe-A-On tetap menjadi opsi penting sebagai rotasi.
- Karakter daya jelajah dan intensitas yang tinggi membuatnya cocok digeser atau masuk sebagai pengganti saat kondisi menjadi sulit.
- Jika Kluivert membutuhkan penyegaran di tengah-tengah laga, Nathan bisa menjadi tambahan tenaga yang signifikan.
Keunggulan & Risiko Setiap Opsi
Opsi | Keunggulan | Potensi Risiko |
---|---|---|
Pelupessy–Haye + Kambuaya | Stabil, seimbang antara bertahan dan menyerang | Jika Pelupessy tak fit, pertahanan bisa terekspos |
Kuartet Persib | Chemistry tinggi, fleksibilitas posisi | Rentan kehilangan keseimbangan jika satu pemain lemah |
Nathan sebagai rotasi | Memberi opsi adaptasi dalam laga | Konsistensi belum teruji di level tinggi |
Dengan tiga opsi ini, Timnas Indonesia memiliki fleksibilitas taktis yang cukup untuk menghadapi Arab Saudi dan Irak.
Fokus Khusus: Kuartet Persib & Perannya dalam Timnas Indonesia
Salah satu sorotan terbesar dari pemanggilan skuad Timnas Indonesia untuk putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah kehadiran empat gelandang dari Persib Bandung. Mereka adalah Thom Haye, Marc Klok, Beckham Putra Nugraha, dan Eliano Reijnders. Dari total tujuh pemain tengah yang dipanggil, empat di antaranya berasal dari klub yang sama, menjadikan Persib penyumbang gelandang terbanyak dalam skuad Garuda kali ini.

Fenomena ini bukan tanpa alasan. Kualitas individu keempat pemain tersebut memang patut diperhitungkan, namun lebih dari itu, mereka juga menawarkan faktor keunggulan kolektif yang tidak dimiliki pemain dari klub lain.
Kelincahan Posisi
Beckham Putra dan Eliano Reijnders dikenal sebagai pemain yang punya mobilitas tinggi. Keduanya dapat dimainkan di berbagai posisi lini tengah, mulai dari gelandang serang (AMF), gelandang sayap (wide midfielder), hingga sebagai second striker dalam situasi tertentu.
- Beckham, misalnya, memiliki kecepatan dan visi bermain yang bisa dimanfaatkan untuk membongkar pertahanan lawan dari lini kedua.
- Eliano, meski lebih baru dalam skuad Timnas Indonesia, menunjukkan kecerdasan taktis dalam bermain antarlini dan kemampuan menekan tinggi saat lawan menguasai bola.
Kemampuan Adaptasi & Chemistry
Salah satu nilai plus utama dari kuartet Persib adalah kemampuan adaptasi yang cepat terhadap permainan kolektif. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa mereka telah bekerja sama secara reguler di level klub.
- Thom Haye dan Marc Klok merupakan motor permainan Persib di Liga 1 musim ini. Keduanya saling melengkapi; Haye dengan distribusi bola dan Klok dengan energi serta kemampuan bertahan.
- Saat bergabung di Timnas, chemistry mereka tidak perlu dibentuk dari nol, melainkan hanya perlu diintegrasikan dengan pola permainan nasional yang diterapkan pelatih Patrick Kluivert.
Rotasi Alami & Kedalaman Taktik
Dengan banyaknya laga berat yang akan dihadapi, terutama melawan tim-tim seperti Arab Saudi dan Irak, kebutuhan akan kedalaman skuad menjadi sangat penting.
Jika Timnas menggunakan formasi tiga gelandang—seperti 4-3-3 atau 4-2-3-1—Kluivert dapat memilih dua atau tiga dari kuartet Persib ini untuk rotasi.
- Ini memberikan fleksibilitas taktis yang tinggi, baik dalam skema menyerang maupun saat bertahan.
- Dalam situasi darurat atau ketika membutuhkan perubahan tempo, salah satu dari empat pemain ini bisa langsung dimasukkan tanpa mengganggu struktur permainan tim.
Risiko: Ketergantungan Kolektif
Namun, di balik semua keunggulan tersebut, penggunaan empat pemain dari satu klub dalam satu area permainan memiliki potensi risiko.
Jika salah satu dari mereka tampil di bawah performa, efek domino bisa dirasakan oleh pemain lainnya karena pola permainan mereka sangat terhubung.
- Ketergantungan kolektif ini bisa membuat lini tengah kehilangan keseimbangan jika tidak ditopang oleh pemain dari luar sistem Persib.
- Selain itu, lawan yang telah mempelajari gaya main Persib Bandung juga bisa dengan mudah membaca pergerakan lini tengah Timnas jika kuartet ini digunakan secara bersamaan.
Kombinasi Ideal
Untuk meminimalkan risiko tersebut, Kluivert bisa mengombinasikan pemain Persib dengan gelandang lain seperti Joey Pelupessy atau Nathan Tjoe-A-On, yang memiliki gaya main berbeda dan bisa menambah variasi dalam pendekatan taktik.
Berita lainnya : Tiga Drone Misterius Terbang di Atas PLTN Jepang, Otoritas Tingkatkan Keamanan
Penutup
Singkatnya, Timnas Indonesia punya tiga opsi lini tengah yang tidak sembarangan: (1) Poros Pelupessy–Haye plus gelandang serang (2) Kuartet Persib sebagai inti tengah (3) Kombinasi tambahan via Nathan Tjoe-A-On.
Pilihan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap performa Indonesia dalam putaran empat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Line tengah Garuda tidak hanya harus kuat bertahan, tetapi juga kreatif menekan dalam fase menyerang.