Gedung Singa di Surabaya baru saja menjadi saksi dari sebuah pameran imersif bertema ‘Gelar Pameran Imersif 2025’, yang diselenggarakan oleh IFG Life. Sebagai bagian dari holding BUMN dalam bidang asuransi, penjaminan, dan investasi, IFG Life berusaha membawa kehidupan baru pada ikon sejarah ini. Pameran tersebut tidak hanya menjadi ruang bagi masyarakat untuk menikmati karya seni, tetapi juga berfungsi sebagai media bagi perusahaan untuk menunjukkan kepedulian terhadap peninggalan sejarah kota.

Gedung Singa: Sejarah yang Dihidupkan

Gedung Singa, dengan arsitektur klasik yang telah berdiri kokoh sejak zaman kolonial, memegang makna sejarah yang penting bagi masyarakat Surabaya. Lokasinya yang strategis dan gaya bangunan yang khas mencerminkan era keemasan dulunya. Dengan mengadakan pameran imersif di gedung ini, IFG Life tidak hanya melestarikan nilai-nilai sejarah yang ada, tetapi juga mengenalkan kembali warisan lokal kepada generasi muda, yang mungkin lebih akrab dengan bangunan modern daripada yang bersejarah.

Peran IFG Life dalam Pelestarian Budaya

Seperti yang diharapkan dari peran IFG Life sebagai bagian dari BUMN, organisasi ini menunjukkan komitmennya tidak hanya dalam lingkungan bisnis, tetapi juga dalam upaya pelestarian budaya. Pameran ini menandai langkah penting dalam keterlibatan perusahaan asuransi ini untuk bergerak di luar batas-batas tradisional industri mereka. Melalui kegiatan semacam ini, IFG Life tampaknya mengembangkan ‘nilai budaya’, yang dapat diartikan sebagai bentuk tanggung jawab sosial, ke dalam portofolio kebijakan perusahaan.

Pameran Imersif: Inovasi dan Kreativitas

Pameran imersif yang digelar kali ini menonjolkan teknologi dan seni modern. Dengan menggunakan proyeksi visual dan audio yang menyeluruh, pengunjung diajak merasakan pengalaman yang menggabungkan seni dengan interaktivitas. Konsep pameran imersif seperti ini memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menghasilkan efek yang memukau dan menyerap perhatian pengunjung. Upaya ini sekaligus menjawab tantangan zaman dalam mengemas seni sehingga lebih mudah dipahami dan dinikmati khalayak luas.

Dampak Positif bagi Pariwisata dan Ekonomi Lokal

Adanya pameran ini membawa dampak positif tidak hanya bagi kelangsungan Gedung Singa tetapi juga ekonomi lokal. Saat pameran semacam ini dipromosikan dengan benar, Surabaya berpotensi menjadi pusat kebudayaan yang lebih menarik di mata wisatawan domestik dan internasional. Perputaran ekonomi dari pengunjung yang datang ke pameran juga menguntungkan bagi pelaku usaha sekitar, dari perhotelan hingga kuliner, memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan pendapatan.

Analisis: Menilik Masa Depan Pelestarian Sejarah

Langkah berani IFG Life ini memunculkan beberapa pertanyaan penting tentang bagaimana BUMN dan perusahaan besar bisa mengikuti jejak serupa. Dengan memanfaatkan aset-aset historis yang ada, kerjasama antara sektor publik dan swasta dapat menghasilkan kegiatan atau pameran yang mendidik sekaligus menghibur, membuka jalan bagi gelombang pelestarian budaya yang lebih luas. Kehadiran inisiatif semacam ini pun menggugah pengusaha lain untuk menyadari nilai-nilai bersejarah yang mungkin tersembunyi di lingkungan sekitar mereka.

Kesimpulan: Sebuah Panggilan untuk Bertindak

Gelar Pameran Imersif 2025 oleh IFG Life di Gedung Singa bukanlah sekadar acara hiburan semata, namun menjadi langkah strategis dalam menghidupkan kembali ikon sejarah Surabaya. Pendekatan ini dapat dilihat sebagai model untuk pelestarian sejarah yang efektif sekaligus menarik bagi publik. Pembelajaran penting dari acara ini adalah bagaimana inovasi dapat bergandengan tangan dengan pelestarian budaya. Dengan demikian, harapannya inisiatif seperti ini dapat terus berkembang untuk menjaga warisan berharga bangsa, agar tetap hidup dan relevan di tengah kemajuan zaman yang pesat.

By lilith

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *