Pembangunan tembok keselamatan di sempadan Malaysia-Thailand baru-baru ini telah mendapat persetujuan kerajaan dengan alokasi dana sebesar RM1.5 bilion. Keputusan ini menandakan komitmen pemerintah dalam memperkuat pengawasan di daerah perbatasan, khususnya di wilayah Kelantan. Rencananya, tembok ini akan dibangun dari Tumpat hingga Tanah Merah dan dirancang tidak hanya berfungsi untuk mengatasi masalah penyeludupan, tetapi juga sebagai benteng banjir, yang menjadi ancaman musiman bagi penduduk setempat.

Motivasi di Balik Pembangunan Tembok

Alasan utama pembangunan tembok ini adalah untuk menanggulangi aktivitas penyeludupan dan ancaman keamanan lainnya di daerah perbatasan Malaysia-Thailand. Menurut Ketua Polis Kelantan, Datuk Mohd Yusoff Mamat, meskipun teknologi pengawasan canggih seperti kecerdasan buatan, dron, dan kamera pengintai telah digunakan, geografi Sungai Golok yang mencabar membatasi efektivitas metode konvensional dan teknologi tersebut. Sehingga, pembangunan tembok dianggap sebagai solusi strategis yang diperlukan saat ini.

Manfaat Ganda Tembok Keamanan

Menariknya, tembok yang direncanakan ini juga berfungsi sebagai penghalang banjir, menjaga kawasan seperti Rantau Panjang dari bahaya limpahan air sungai yang sering terjadi setiap musim tengkujuh. Penduduk setempat telah menyimpan harapan bahwa tembok ini akan mampu menahan ancaman banjir selain menjaga sempadan negara. Dengan demikian, proyek ini diharap dapat memberikan rasa aman dari dua ancaman sekaligus, yakni kemasukan ilegal dan bencana banjir.

Tantangan dalam Pelaksanaan

Meskipun proyek ini terdengar menjanjikan, tantangan dalam implementasinya tetap ada. Salah satu tantangan utama adalah proses tender dan pengadaan yang harus dilakukan secara transparan dan tepat waktu. Selain itu, pelibatan dan kerjasama antara pihak terkait seperti Jabatan Pengairan dan Saliran (JPS) dan Majlis Keselamatan Negara (MKN) menjadi krusial untuk memastikan bahwa proyek dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan.

Analisis Dampak Ekonomi dan Sosial

Analisis dampak ekonomi dan sosial dari pembangunan tembok ini menunjukkan bahwa ada potensi manfaat ekonomi dengan mereduksi kerugian akibat kontraksi aktivitas penyeludupan. Selain itu, dengan adanya tembok, warga setempat mungkin akan merasa lebih aman, yang dapat mendorong pertumbuhan bisnis lokal dan kegiatan ekonomi yang lebih stabil. Namun, harus ada perhatian khusus pada dampak sosial terutama jika nantinya ada pergeseran pola kehidupan penduduk yang terdampak langsung oleh pembangunan tembok ini.

Pandangan Ke Depan

Saat kita melihat ke depan, keputusan pemerintah untuk membangun tembok di sempadan ini dapat menjadi preseden dalam menangani isu keamanan perbatasan. Namun, keberhasilan dari proyek ini akan sangat bergantung pada eksekusi yang tepat, manajemen proyek yang baik, serta monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan untuk mengukur efektivitas tembok dalam mencapai tujuan strategisnya. Tentu saja, partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan akan menjadi kunci penting.

Ringkasan: Antara Harapan dan Kritik

Kesimpulannya, meski ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, pembangunan tembok keselamatan di sempadan Malaysia-Thailand di Kelantan adalah langkah strategis yang berupaya menangani beberapa masalah sekaligus. Selain sebagai pertahanan terhadap kegiatan penyeludupan dan ancaman illegal, proyek ini memiliki potensi untuk melindungi wilayah dari bencana banjir yang sering melanda. Jika dilaksanakan dan dikelola dengan baik, inisiatif ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi keamanan dan kesejahteraan masyarakat di sempadan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *