Klub JDT terseret dalam skandal naturalisasi palsu Malaysia setelah FIFA menjatuhkan sanksi kepada FAM. Beberapa pemain JDT terdampak dan bos klub angkat bicara.
Johor Darul Ta’zim kini ikut terseret dalam pusaran kasus naturalisasi palsu yang menimpa Timnas Malaysia. Setelah FIFA menjatuhkan sanksi terhadap Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), sejumlah pemain JDT dinyatakan terkena imbas. Klub dan publik pun mempertanyakan integritas proses naturalisasi tersebut.
Sanksi FIFA terhadap FAM
FIFA memutuskan untuk menjatuhkan hukuman pada FAM karena dugaan pemalsuan dokumen naturalisasi terhadap tujuh pemain Timnas Malaysia. Sanksi itu berupa denda besar dan larangan bermain bagi para pemain selama 12 bulan.
FAM diberi tenggat waktu 10 hari untuk mengajukan banding atas putusan tersebut.
Bagaimana JDT Terkena Dampak
Beberapa pemain termasuk dalam daftar pemain naturalisasi yang terkena sanksi. Bos JDT, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, mengkritik keputusan FIFA dan menyebut ada kejanggalan dalam proses tersebut. Ia mempertanyakan mengapa dokumen yang sebelumnya disetujui bisa kemudian digugurkan.
Ia juga menduga ada intervensi eksternal dalam putusan tersebut dan menekankan bahwa JDT telah mengikuti prosedur yang ditetapkan.
Isu Dokumen & Warga Negara Pemain
Tidak hanya klub Malaysia, sorotan juga melebar ke status kewarganegaraan pemain . Beberapa nama dikabarkan tercatat sebagai warga negara Filipina, meskipun belum pernah memperkuat timnas Filipina secara resmi.
Hal ini menimbulkan keraguan publik atas keabsahan proses naturalisasi yang dilakukan.
Tantangan Hukum & Reputasi
Menghadapi beban reputasi karena berada di tengah kontroversi. Apabila dokumen pemain terbukti tidak sah, konsekuensinya bisa parah: penghentian kontrak, larangan bermain, atau bahkan denda tambahan.
Di sisi lain, proses banding FAM menjadi sangat penting agar klub-klub seperti tidak menjadi korban dari keputusan yang dianggap inkonsisten.
baca juga : Kejari Ikut Awasi Pembangunan Pemekaran Dua Kelurahan Baru di Kapuk
Penutup
Kasus ini menunjukkan bahwa klub besar seperti JDT tidak kebal dari dampak naturalisasi kontroversial. Imbasnya bukan hanya soal kompetisi di lapangan, tetapi juga reputasi dan integritas klub.
Ke depan, harapannya FAM dan FIFA dapat memberikan transparansi penuh, dan JDT dapat membersihkan nama jika terbukti proses mereka sah. Jika tidak, klub besar ini bisa menanggung “getah” dari skandal yang seharusnya tidak mereka pilih.